Shalom saudara terkasih, bagaimana kabar Anda hari ini? Mari kita merenung bersama akan satu kebenaran penting bahwa sampai hari ini, penyertaan dan kebaikan Tuhan masih kita rasakan. Namun, untuk dapat mengalami berkat Tuhan secara penuh, salah satu kuncinya adalah kesatuan, terutama kesatuan dengan Tuhan sendiri. Inilah yang akan kita pelajari hari ini yaitu “Pintu Masuk Berkat Tuhan”
Ayat Renungan: Mazmur 133: 1 & 3b - “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.”
Dalam sebuah keluarga, jika ayah dan ibu tidak bersatu, maka anak-anak pun akan mudah tercerai-berai. Begitu pula dalam hidup rohani kita—jika kita tidak hidup menyatu dengan Tuhan, maka iblis akan dengan mudah mencerai-beraikan kita, menghancurkan hidup kita, dan mencuri berkat yang Tuhan sediakan.
Firman Tuhan berkata, "kemana Tuhan perintahkan berkat, yaitu di mana ada kesatuan." (Mazmur 133:3b). Inilah pintu masuk berkat Tuhan!
Namun bersatu dengan Tuhan bukanlah sesuatu yang otomatis terjadi, hanya karena kita menyebut-Nya Tuhan. Untuk bersatu dengan Tuhan, kita harus membangun relasi yang nyata dan dalam dengan-Nya. Kita tidak mungkin bisa percaya atau menyerahkan hidup kepada seseorang yang tidak kita kenal, bukan? Demikian juga dengan Tuhan—jika kita tidak mengenal-Nya, bagaimana mungkin kita bisa percaya penuh dan menerima berkat-Nya?
Pertama, untuk bersatu dengan Tuhan adalah berkomunikasi dengan-Nya melalui doa. Firman Tuhan berkata, “Berdoalah senantiasa.” (1 Tesalonika 5:17). Lewat doa, kita mengenal hati Tuhan, menyampaikan isi hati, pikiran, dan kehendak kita. Ini disebut dengan saat teduh, yaitu waktu intim kita berbicara dengan Tuhan setiap hari.
Kedua, membangun relasi secara pribadi, dengan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup kita. Yohanes 1:12 berkata, “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.”
Ketiga, membaca dan merenungkan firman Tuhan. Melalui firman-Nya, kita mengenal kehendak-Nya, hukum-Nya, dan cara kerja Kerajaan-Nya. Firman Tuhan adalah pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita (Mazmur 119: 105).
Ketiga hal ini—doa, relasi pribadi, dan membaca firman—adalah kunci utama untuk hidup bersatu dengan Tuhan.
Di renungan hari ini kita fokus pada kesatuan dengan Tuhan, dan di hari-hari berikutnya kita akan belajar tentang kesatuan dengan sesama, yang juga menjadi jalan untuk mengalami berkat-Nya.
Saat ini, saya mau mengajak Anda untuk bertanya kepada diri Anda: Mana dari tiga hal tersebut yang masih kurang dalam hidup saya? Dari skala 0–10, ada Anda di angka berapa? Jika masih kurang, mari tingkatkan. Buatlah komitmen nyata selama satu minggu ke depan untuk memperbaiki area tersebut. Lalu perhatikan apa yang berubah—dalam perasaan Anda, pikiran, tindakan, bahkan mungkin bisa Anda perhatikan dari penilaian orang-orang di sekitar Anda.
Action:
Praktekkan hal ini sepanjang satu minggu ke depan:
1. Nilai diri Anda dari 0–10 dalam tiga area ini: doa, relasi pribadi dengan Tuhan, dan perenungan Firman.
2. Pilih satu area yang nilainya paling rendah.
3. Komitmenkan diri selama satu minggu untuk meningkatkannya.
4. Catat perubahan yang Anda rasakan dan alami setelah satu minggu.
Hak Cipta ©Maria Kaesmetan, Departemen Spiritual Life CBN Indonesia
Baca Juga Renungan Lainnya:
Keberanian yang Mendatangkan Berkat
Rahasia Diberkati Melalui Kerendahan Hati
Apakah Anda merasa ditinggalkan dan terpuruk di dalam banyak persoalan? Hari ini, Tuhan ingin hadir mengisi hidup Anda dengan kasih-Nya. Mari buka hati Anda untuk Dia masuk dan bekerja. Serahkan hidup Anda kepada Dia dan mengakui bahwa pengorbanan-Nya di kayu salib telah menebus hidup Anda selamanya. Atau jika Anda ingin berbagi, ingin didoakan atau membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.